Rabu, 26 Januari 2011

Catatan Malam Hari

Catatan Malam Hari

Aku belum merapuh ketika bulan meluruh
lindap rindu makin asing mendesir dalam rongga dada
mestikah ini tentang bilah rusuk yang hilang
sementara malampun bernyanyi tentang sunyi yang kian nyeri

Kupintal waktu hingga malam menepi
ah, kenapa dada ini makin membiru?
rindu pun membatu, bisu.

Kucium senggama dalam benak
tentang perselingkuhan sunyi dan kenangan usang
mencipta desah yang kian resah
malampun merupa pelacuran rindu yang selalu syahdu.
atau deburan rasa yang menyiksa

Kini ku rindu lekuk senyummu yang telanjang di atas sofa
ketika bau peluh kita hisap bersama
dan dada kita bersua mencipta rasa
dalam nafas yang belum sempurna, kau berucap "persetubuhan kita adalah terlarang"

Selalukah senggama kita tidak purnama?

Kita urai waktu,
kapankah kau kembali dengar gemuruh rindu dalam dadaku?
tidak lagi dalam frasa
namun dalam desah-desah yang kian basah.

Tepi Malam, 12 januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar