Dekap-Mu
Laksana debur ombak mengikis karang.
ku telanjangi-Mu selapis demi selapis.
Seteru rindu dimulai, nafas kita kian asma berpeluh rasa.
ku balut ranum bibir dalam dzikir yang menggigil.
Dalam remang tirai itu, imanku kian lamur.
Kuraba lekuk tubuh-Mu dalam tarian syahdu.
Do'a pun mewujud desah yang nampak pasrah.
tubuh kita kini memerah basah
Senggama kita pun lekas purnama
Di atas sajadah, 03:15 WIB. 18 januari 2011
Rabu, 26 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar